Potong Kuku Datangkan Kesehatan, Kecantikan dan Pahala
العقل السليم في الجسم السليم
"Akal / jiwa yang sehat, berada pada raga yang sehat (Menjaga kebersihan)"
Menjaga kesehatan tidaklah sulit, dapat dilakukan mulai dari hal yang paling sederhana, semisal rajin mandi, sikat gigi, cuci tangan sebelum makan, dan termasuk potong kuku. sederhana kan? tidak jauh berbeda denga tulisan sebelumnya tentang Rempah-rempah yang mudah ditemukan dan Khasiat Pengobatannya [http://oiminfo.net/2015/04/rempah-rempah-yang-mudah-ditemukan-dan.html]
Kenapa sederhana? sederhana, karena tidak butuh biaya, kita dapat raih kesehatan dan pahala sekaligus. Penasaran?
Kenapa sederhana? sederhana, karena tidak butuh biaya, kita dapat raih kesehatan dan pahala sekaligus. Penasaran?
Berkenaan dengan hal tersebut, kali ini Oim Info akan berbagi informasi penting tentang Potong Kuku Datangkan Kesehatan, Kecantikan dan Pahala. berikut ini uraiannya :
- Potong Kuku Datangkan Kesehatan
Karena kuku yang tidak dipotong rentang terkena luka atau cidera, diakibatkan cakaran atau saat terjadi benturan. Oleh karena itu potong kuku justru menghindari cidera tersebut.
Kebersihan kuku juga dapat mudah dicapai dengan cara memotongnya, karena jika tidak dipotong, maka cenderung sulit untuk membersihkannya pada sela-sela kuku.
Potong kuku juga mengurangi resiko luka pada sela-sela kuku diakibatkan pertumbuhan kuku yang terus berkembang. Umumnya, seseorang akan merasa sakit pada kedua sisi kuku, lantaran kuku tidak dipotong.
- Potong Kuku Datangkan Kecantikan
- Potong Kuku Datangkan Pahala
Perlu diketahui salah satu yang dilakukan oleh Rasulullah saw. termasuk kategori sunnah yang dapat diikuti oleh umatnya, dan tentunya berbuah pahala. Termasuk masalah potong kuku,
Empat Madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali) sepakat bahwa potong kuku hukumnya sunnah (Berpahala bagi yang melakukannya), Sementara itu Ibnu Arabi dan al-Syaukani berpendapat, bahwa potong kuku hukumnya wajib. hal ini karena merka berdua memandang menjaga kebersihan itu hukumnya wajib, sedangkan potong kuku termasuk kategori menjaga kesehatan.
Untuk masalah waktu, Madzhab Syafi'ie berpendapat bahwa potong kuku dilakukan setiap hari jumat. Namun, ada riwayat dari Imam Muslim yang bahwa Anas bin Malik, tidak pernah mengakhirkan potong kuku lebih dari 40 hari.
Kesimpulannya, bahwa potong kuku hendaklah dilakukan secara rutin, bisa dengan 1 minggu sekali yakni pada hari jumat (sebelum pelaksanaan shalat jumat), jika tidak sempat, usahakan tidak lebih dari 40 hari.
Bagaimana Cara kuku dipotong?
Walaupun tidak ada tahapan khusus dari Rasulullah saw. berkenaan dengan tahapan jari mana yang didahulukan, namun mendahulukan kanan kemudian yang kiri adalah sunnah.
Untuk tahapan jari, para ulama fiqih berbeda pendapat :
- Madzhab Syafi'i dan al-Ghazali= Mulai dari Jari telunjuk tangan kanan, kemudian jari tengah, jari manis dan kelingking, selanjutnya jari kelingking tangan kiri, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, jempol, dan diakhiri jempol tangan kanan. Untuk kaki, dimulai dari jari kelingkin kaki kanan, dan diakhiri di kelingking kaki Kiri. (Lihat Gambar 1)
- Madzhab Hanafi = dimulai dari jari telunjuk tangan kanan, jari tangah, jari manis dan jari kelingking, kemudian ke jempol tangan kanan, dan dilanjutkan jari kelingking tangan kiri, kemudian secara berurut jari manis, jari tengah, jari telunjuk dan jempol. Untuk kaki tidak berbeda dengan sebelumnya. (Lihat Gambar 2)
- Madzhab Maliki = tidak ada tuntunan khusus tentang tahapan potong kuku.
![]() |
Tahapan Potong Kuku (Gambar 1) |
![]() |
Tahapan Potong Kuku (Gambar 2) |
Demikian informasi tentang Potong Kuku Datangkan Kesehatan, Kecantikan dan Pahala, yang dapat Oim info bagikan Besar harapan, akan semakin tumbuhnya kesadaran terhadap kesehatan, dimulai dari yang paling sederhana yakni potong kuku yang ternyata memiliki manfaat yang besar dilihat dari berbagai sisi. Salam Sehat.. semoga bermanfaat.
oh jadi ada aturannya ya mas?harus mulai dari telunjuk?oke terimakasih ni infonya mas..
BalasHapusitu anjuran para ulama mas... enggeh sama-sama
HapusKalau persoalan urutan itu tergantung mashab mana yang mau diikuti yah mas
Hapusheheheeh ada aturannya yahhhh.. aku biasanya asal jebred ajah.
Hapussaya biasanya ngacak aja :D
Hapusboleh saya terapkan ini kalo memang sunah..
Monggo itung itung nambah pahala
Hapusternyata ada juga aturan dalam memotong kuku. hal biasa bisa jadi bermanfaat dan berpahala, kayaknya perlu diterapkan nih ga. terima kasih infonya. salam sahabat blogger.
BalasHapusyahhh dapat solar deh ane....#kedua
HapusSalam solar aja deh mas mbah dinan... hehehe
HapusSaya dapat apa nih mas, krna cuman nyelip dimana-mana hehehehe
Hapusitulah kelebihan islam karena hal-hal yang paling sederhana sekalipun diatur dan diberikan tuntunan dalam pelaksanaan, semoga bisa hidup sehat dengan tuntunan islam. Bisa mulai dari tips kesehatan potong kuku secara teratur dan mengikuti aturan yang dianjurkan para ulama
BalasHapusbetul mas rudhy theart
HapusAku biasanya pake versi gambar 1, Pak. Hehehe.
BalasHapuspakai versi kedua juga mboten nopo-opo mbak niat ngamalkan ilmu...
Hapuskalau kuku panjang banyak kotoran yang masuk, saya sih potong kuku seminggu sekali tiap sebelum solat jum'at mas :)
BalasHapusdenny aditia : anda sudah mengamalkan .... dapat deh kesehatan, kecantikan dan pahala ...
Hapuskegantengan mas kan saya laki hhe
HapusIntinya dengan memotong kuku akan banyak mendapatkan manfaatnya ya mas. Artikelnya sangat bermanfaat, trim's sudah mau share :) Salam kenal, senang bisa blogwalking disini :)
BalasHapusManfaat yang ditinjau dari berbagai sisi... sama-sama mas....
HapusBiar tetep berpahala ikuti aturan itu ya om
BalasHapusDan biar tetap sehat dan cantik... plus rapi
Hapuskalau potong kuku pake aturan versi 1 mas,hehe terimakasih infonya :)
BalasHapusPakai versi kedua juga ndak masalah mbak hehhhe
Hapuskalo sayah. tangan ikuti gambar 1 kang. tapi kalo kaki. hehehe ngga kayanya kang.
BalasHapusdalam islam apapun bisa berpahala ya. oia brati islam ini punya aturan sampai ke hal sekecil ini yah biar kita dapat pahala.
BalasHapusSampai hal yang terkecil mas... betul
Hapus