Prinsip Busana Muslim
Menurut kami justru jauh sebelumnya, Bahkan kalau kita ingat cerita Nabi Adam as sebagai manusia pertama kali, ayah dari seluruh Umat Manusia, yang di ilustrasikan dalam sebuah cerita visual, media tulis, beliau juga menggunakan busana. Namun tentu pakaian yang dikenakan tidak se-modern sekarang, karena perkembangan busana, juga tidak terlepas dari sosiokultural, Agama, dan perkembangan teknologi, yang mengiringi komunitas masyarakat. Agar tidak terlalu jauh membahas busana secara umum, pada kesempatan kali ini, kami akan mencoba berbagi Prinsip Busana Muslim.
Definisi Busana Muslim
Mungkin banyak yang bertanya, apa itu Busana Muslim? Jika boleh mendefinisikan, Busana Muslim adalah pakaian yang lumrah digunakan oleh orang Islam (Muslim). Maka dari pengertian yang sederhana ini, setidaknya dapat kita tarik beberapa pemahaman sebagai berikut :
- Orang yang menggunakan busana ini, identik dengan orang Muslim. apakah non Muslim tidak menggunakannya? tentu bisa jadi menggunakannya.
- Busana yang digunakan sesuai dengan ketentuan ajaran agama.
- Kata "Busana" lebih modern daripada kata "Pakaian", sehingga memberi pengertian Busana Muslim, bukan merupakan pakaian yang usang dimakan zaman, akan tetapi senantiasa mengiringi zaman.
Dari beberapa pemahaman ini, dapat ditarik kesimpulan, Busana Muslim adalah pakaian yang digunakan oleh orang Islam, yang sesuai dengan Ajaran Islam, dan bersifat dinamis serta modis.
Selanjutnya kita akan langsung membahas poin yang kedua, karena untuk poin yang pertama kita semuanya sudah maklum. Lantas, Seperti apakah Ketentuan Busana Muslim itu? Maka perlu kita ketahui prinsip berkenaan dengan Busana Muslim.
Prinsip Busana Muslim
Prinsip berarti dasar atau nilai yang tidak boleh dilanggar, atau semacam batasan utama. sementara berkenaan dengan Busana Muslim, setidaknya ada tiga prinsip yang harus diperhatikan:
1. Menutup Aurat
Dalam berbusana yang paling penting adalah fungsi busana atau pakaian itu dapat menutup Aurat atau tidak, karena sebaik apapun sebuah pakaian namun tidak menutup aurat, maka bisa dipastikan pakaian tersebut bukan Busana Muslim
2. Suci
Prinsip yang kedua adalah suci. Suci bisa diartikan dari dua sisi, pertama suci dari segi hakikatnya, artinya bahan yang digunakan bukan dari barang Najis, dan yang kedua dari segi hukum, busana tersebut tidak terkena Najis. Jika kedua sisi ini tidak didiperhatikan, maka ibadah seorang muslim, walaupun sudah menggunakan busana yang bisa menutup Aurat, maka “tidak sah”
3. Rapi dan Bersih
Rapi berarti tidak berantakan, atau tidak kusut. Sedangkan bersih berarti kebalikan dari kotor. Seorang muslim dalam berbusana dituntut untuk memperhatikan kedua hal ini, agar penampilan bisa terlihat indah. Rasulullah saw. Sangat termasuk prototype sosok manusia yang sangat memperhatikan penampilan, bahkan masalah perawatan badan Rasulullah saw. Bisa dijadikan panutan. Pasalnya beliau senantiasa menyisir rambut, bahkan dalam berpakaian beliau memiliki doa khusus.
Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa Prinsip Busana Mulsim bukan hanya berfungsi sebagai penutup Aurat, namun juga harus memperhatikan kesucian, kerapian dan tentu saja tidak ketinggalan zaman.
Nah, mungkin sekian saja penjelasan berkenaan dengan Prinsip Busana Muslim dalam pandangan Fiqih, mungkin para pembaca ingin mengomentari tulisan ini, silahkan tulis pada kolom yang sudah disediakan. Semoga Bermanfaat.
guentosssss
BalasHapus