Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Blog Sebagai Solusi Bagi Digital Native

Digital Native - Mungkin istilah ini masih asing bagi kebanyakan orang. Maklum saja istilah ini muncul dari hasil analisa Marc Prensky [http://marcprensky.com/].  Seorang tokoh pendidikan sekaligus penulis buku From Digital Native to Digital Wisdom.

fungsi blog sebagai digital native

Definisi Digital Navtive


Dalam buku tersebut, dijelaskan istilah digital native sebagai gambaran bagi seseorang yang sejak kelahirannya, sampai tumbuh dewasa tidak terlepas dari teknologi digital.

Agar lebih memudahkan pemahaman, misalnya kita memiliki sanak saudara yang sejak kecil sudah dikenalkan pada kecanngihan gadget. Mulai bermain game sampai dijadikan sumber pengetahuan mereka.

Bisa jadi penulis merasa khawatir dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, sehingga para generasi muda akan lupa dengan tradisi dan jatidiri budayanya.

Mungkin salah satu Negara yang sudah siap dan mawas diri adalah Jepang. Jika kita perhatikan, Jepang dengan kemajuan teknologinya tidak justru merasa usang dengan Budayanya.

Jepang mampu mengembangkan teknologinya dengan tetap melestarikan budaya. Sehingga bisa kita lihat, bahasa mandarin menjadi salah satu bahasa favorit masyarakat dunia.

Kembali kepada judul, kenapa blog bisa menjadi solusi. Berikut ini akan kami paparkan secara rinci.

Blog Sebagai Solusi Bagi Digital Native

Merujuk pada buku Marc Prensky tersebut diatas, dia memberikan konsep besar guna menyikapi perkembanagn teknologi. Apakah konsep tersebut? Jawabannya, adalah Digital Immigrant

Apa digital Immigrant itu? adalah sebuah cara strategis guna agar para Digital Native bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kebaikan bukan justru menjadi bumerang.

Apa kaitannya dengan Blog? tentu ada. Blog sendiri merupakan salah satu produk kemajuan teknologi. 

Mungkin dulu orang berfikir, hanya orang pintar saja yang punya blog, namun nyatanya banyak sekali tutorial membuat blog secara lengkap dan sangat mudah.

Maka seusuai dengan apa yang ditulis oleh Marc Prensky itu, kiranya ada beberapa strategi agar blog menjadi solusi.

1. Memahami Tata-tertib Blog

Setiap penyedia jasa, termasuk blog memiliki Tata-tertib dan peraturan sendiri. Dalam hal ini Blogger paham betul dengan membersnya. Karena blog memiliki seugang potensi (yang akan dijelaskan pada poin berikutnya).
Sehingga peraturan yang bersifat mengikat ini diharapkan menjadi salah satu solusi agar penggunanya bisa memanfaatkan blog dengan baik.

2. Memahami Potensi Blog

Apa saja potensi blog itu? dalam tulisan sebelumnya sudah saya jelaskan setidaknya ada 10 potensi blog yang bisa dimanfaatkan.

Dengan artian, para pengguna blog bisa memaksialka blog untuk kebutuhan dan tujaun positif.

3. Perawata Blog

Jangan dikira proses perawatan blog bukan menjadi salah satu solusi. Kenapa? karena ketika blog tidak dirawat, maka dia akan lenyap dari SERP (singkatan dari search engine rank pages). 

Selain itu, blog yang tidak terawat baaikan rumah tak terawat pula. bagaimana? kusut dan kotor, tak berpenghuni bagaikan rumah hantu.

Maka disini pemilik blog dituntut untuk menjadi blogger yang baik, atau tuan rumahyang baik bagi setiap pengunjung blognya.

4. Jalin Komunikasi Dengan Cara Blogwalking

Blogwalking merupakan salah satu istilah saling mengunjungi antar blog, yang sudah tidak asing lagi. 

Selain harapan menambah pengunjung, blogwalking bermanfaat untuk menjalin komunikasi yang dinamis, positif. Sehingga terjalinlah budaya diskusi aktif dan strategis.

5. Pemanfaatan Potensi Blog

Kembali kepada poin pertama, bahwa blog memiliki segudang potensi, maka diharapkan pemilik blog bisa memaksimalkan potensi tersebut, tentunya untuk kepentingan yang positif.

Saat ini blog suah tidak lagi dianggap tabu, bahkan kita bisa melihat orang-orang terkenal dan sukses melalu blog. 

Sebut saja Prof. Dr. Imam Suprayogo, mantan rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini, telah menorehkan rekor sebagai blogger aktif, dengan menulis artikel selama tiga tahun tanpa jeda. ini situsnya : www.imamsuprayogo.com/ . Luar biasa bukan?

Demikian tulisan singkat berkenaan dengan Blog Sebagai Solusi Bagi Digital Native yang bisa saya bagikan. Semoga kita bisa bersama-sama mengawal blog sebagai digital immigrant bagi Digital Native kearah yang lebih baik.

21 komentar untuk "Blog Sebagai Solusi Bagi Digital Native"

  1. Blog memang luar biasa ya Mas...

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul kang, blog telah berubah rupa bukan hanya tenpat catatan probadi lagi

      Hapus
  2. Blog itu sudah menjadi makanan sehari-hari kang, lewat blog saya mempunyai banyak sahabat dan juga bisa menyalurkan hobby :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya bagi sebagian blogger memang bahkan sudah jadi gaya hidup

      Hapus
  3. Saya baru dengar istilah Digital Native, dan konsep Digital Native, apalagi ditinjau dai blog sebagai salah satu solusinya. top cer kang

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih kang, cuma ingin berbagi pengetahuan tentang digital natives

      Hapus
  4. Pemanfaatan majunya dunia teknologi harus bisa dimanfaatkan dengan bijak. Kalau salah juga bisa menjadi bumerang.
    Tetap saja kita harus mendampingi anak-anak dalam pemanfaatan teknologi ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi kalau aku perhatikan, beliau menggunakan situs berbayar sehingga loadingnya sungguh cepat. Beda dengab punyaku menggunakan platform blog yang gratisan.
      coba seandainya pemerintah mendukung para blogger dengan menyediakan akses internet murah dan cepat. Pasti tidak ada blogger yang berguguran.

      Hapus
    2. saya juga termasuk blogger yang hampir gugur karena akses internet yang sangat sulit, tidak stabil. hihihihi

      Hapus
    3. wah pakai konekasi apa mbak? kok tidak stabil gitu

      Hapus
  5. Kasian blog saya sering kali tidak terawat laiknya rumah hantu, kanaya jarang yang datang karena ketakutan hihihihi. perawatan itu yang sulit ya, kalau mendirikan blog sangatlah mudah sambil jalan bisa hihihihi. Salam kenal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya betul mbak, memang begitulah dunia blog itu

      Hapus
  6. Hmm ternyata ngeblog juga sangat bermanfaat ya kang, tapi niat saya ngeblog sih cuman iseng awalnya tapi makin kesini makin cihuy euy.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kadang niat ngeblog berawal dari iseng, akhirnya ketagihan dan jadi hobi

      Hapus
    2. Iya betul kang hal yang sama juga yang saya alami waktu pertama kali ngeblog adalah cuman iseng sih tapi kok malah ketagihan, ahi hi hi.

      Hapus
  7. Saya baru tahu, Pak Imam ternyata aktif ngeblog, bahkan terbilang memecahkan rekor. Saya biasanya cuma baca tulisan-tulisan beliau di FB. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya betul kang, aslinya kabar itu sudah lama kang. lita aja kurang update hehe

      Hapus
  8. Sangat sepakat kang, walau kemajuan teknoogi semakin canggih alangkah baiknya bila kita tetap memeperhatikan budaya kita sendiri.

    Untuk itu, kita sebagai blogger bisa turut serta dalam merawat budaya-budaya kita. Dan salah satunya dengan cara kita membuat artikel tentang budaya lokal yang ada di sekitar kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul kang, jangan sampai budaya lita dicaplok lagi sama negara tetangga. salah satu cara lita menjaga adalah dengan memanfaatlan potensi blog

      Hapus
  9. kalimat ini "Semoga kita bisa bersama-sama mengawal blog sebagai digital immigrant bagi Digital Native kearah yang lebih baik" bikin saya bingung dengan istilah 'digital native' dan 'digital immigrant'. perbedaannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Digital Immigrant, konsep keterbukaan terhadap perkembangan dunia elektronik digital dan strategi pemanfaatnnya terhadap hal yang positif

      Hapus

Kalau emang artikel ini bermanfaat, tidak ada salahnya meninggalkan komentar, tanya-tanya, tapi jangan tinggalkan link ya? jika masih ngeyel tahu sendiri apa akibatnya? ya betul dihapus selamanya hehe, tenang akan ada kunjungan balik kok.. sabar