Pahami Perbedaan Antara Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
Selamat datang kembali sahabat Oim, Kurikulum dalam sebuah pendidikan memiliki peranan yang sangat urgent, agar arah pendidikan tetap pada jalurnya. namun sebagian guru, atau bahkan sarjana pendidikan yang baru lulus, sangat mungkin masih banyak yang belum paham, apa itu kurikulum 2006, dan apa itu kurikulum 2013. Walaupun kedua istilah tersebut, dalam dunia pendidikan acapkali didengar, bahkan sering kali guru tersebut mengikuti semacam workshop, seminar dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kali ini Oim Info akan berbagi informasi penting tentang Perbedaan Antara Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
Walaupun banyak tulisan tentang judul tersebut diatas, namun keterangannya masih kurang, dan acapkali membuat pembacanya semakin bingung. Akan tetapi para guru dirasa perlu memahami terlebih dahulu perkembangan kurikulum di Indonesia, Perkembangan Kurikulum telah melalui 9 tahapan, yakni dimulai dari 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan 2013. berikut rinciannya :
Tahun
|
Pendekatan
|
Penjelasan
|
1947,
1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994
|
KBM
(Kurikulum Berbasis Materi)
|
1947-2003
(content-based
curriculum
development)
|
2004
|
KBK
(Kurikulum Berbasis Kompetensi)
|
2004-2006
(Competence-based Curriculum development)
|
2006
|
KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
|
2006-2012
|
2013
|
K-13
(Kurikulum 2013)
|
2013
(Standart Based Curriculum)
|
Keterangan :
Dapat disimpulkan, KTSP dan K-13 memiliki ruh dari Kurikulum sebelumnya, yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang menekankan tiga aspek dasar yakni, aspek Afektis, Kognitif dan Psikomotorik.
- KBM (Kurikulum Berbasis Materi) : kurikulum ini lebih menekankan pada penguasaan materi yang tertumpu pada koginitif siswa.
- KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) : Kurikulum lebih menekankan pada spikomotorik, walaupun didalamnya juga terdapat sisi afektif dan kognitif siswa dan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas materi (sebagai kompetensi)
- KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) : Kurikulum ini didesign untuk memberdayakan satuan pendidikan (sekolah/ madrasah masing-masing daerah) melaui Otonomi Daerah.
- K-13 / Kurikulum 2013, Kurikulum yang terakhir ini lebih menekankan pada bagaimana mendidikan dan menciptakan siswa yang inovatif, keratif, dapat memecahkan masalah, dengan kepribadian yang luhur dan kuat serta menguasai ilmu pengetahuan teknologi bersamaan dengan peningkatan IMTAQ nya.
Dapat disimpulkan, KTSP dan K-13 memiliki ruh dari Kurikulum sebelumnya, yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang menekankan tiga aspek dasar yakni, aspek Afektis, Kognitif dan Psikomotorik.
Berikut ini akan dipaparkan perbedaan sederhana kedua kurikulum diatas dalam bentuk table agar lebih sederhana dan lebih dapat dipahami :
Kurikulum 2013, sudah diberlakukan, namun masih memiliki banyak kendala, karena memang tidak mudah untuk melakukan pergantian dari bentuk kurikulum yang selama ini digunakan yakni KTSP kepada sistem yang baru.
Oleh sebab itu Khusus Madrasah, Kemenag terus mengadakan evaluasi guna pelaksanaan sistem kurikulum yang baru ini, dengan mengeluarkan Petunjuk Teknis Program Pendampingannya. Untuk lebih jelasnya, silahkan baca Juknis Program Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Di Madrasah
Demikian penjelasan tentang Perbedaan Antara Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013, semoga guru tidak lagi salah paham dan bersikap diam tanpa usaha memahami kurikulum, karena pembalajaran disekolah dibutuhkan sistem khusus terlebih lagi dalambidang kurikulum. Semoga bermanfaat.
Penjelasan
|
KTSP
|
Kurikulum 2013
|
Penekanan
|
Kognitif, Psikomotorik dan Afiktif
|
Afektif, Psikomotorik dan Kognitif
|
Hubungan Tiga Aspek
|
Lebih meekankan Kognitif
dibandingkan yang lain
|
Menyeimbangkan tiga aspek,
Afektif, Psikomotorik dan Kognitif
|
Standar Isi
|
Mata Pelajaran relative banyak
|
Mata pelajaran Berkurang, namun
dituntut esensi antar mata pelajaran tetap berhubungan
|
Pendekatan
Pembelajaran
|
Behaviorisme
dan Kognitifisme
|
Konstruktivisme
|
Penilaian
|
Ditekankan pada hasil akhir tanpa melihat atau mempertimbangkan
proses
|
Ditekankan pada hasil akhir dan mempertimbangkan proses
|
Silabus
|
Disusun Oleh Guru Mapel
|
Dirancang oleh pusat dalam bentuk buku pedoman guru dan siswa
|
Beban Guru
|
Guru memiliki beban administratif pembelajaran, semisal pembuatan
RPP, sehingga pengajaran tidak jarang menjadi prioritas kedua
|
Guru memiliki beban utama berupa mengajar, sementara administrativf,
sudah dirancang oleh pusat. Sehingga guru diharapkan senantiasa mencari
inovasi dan kreatifitas dalam pembelajaran
|
Kurikulum 2013, sudah diberlakukan, namun masih memiliki banyak kendala, karena memang tidak mudah untuk melakukan pergantian dari bentuk kurikulum yang selama ini digunakan yakni KTSP kepada sistem yang baru.
Oleh sebab itu Khusus Madrasah, Kemenag terus mengadakan evaluasi guna pelaksanaan sistem kurikulum yang baru ini, dengan mengeluarkan Petunjuk Teknis Program Pendampingannya. Untuk lebih jelasnya, silahkan baca Juknis Program Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Di Madrasah
Demikian penjelasan tentang Perbedaan Antara Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013, semoga guru tidak lagi salah paham dan bersikap diam tanpa usaha memahami kurikulum, karena pembalajaran disekolah dibutuhkan sistem khusus terlebih lagi dalambidang kurikulum. Semoga bermanfaat.
hem memang sebenarnya kurikulum 2013 progam yang disampaikan hampir sma dengan ktsp ya mas, di k13 sendiri membutuhkan alat yang lebih modern dan waktu yang lebih banyak dalam menerapkan metode pembelajarannya, nice share mas
BalasHapusada klebihan dan kekurangan tentunya mas di setiap kurikulum, namun pada intinya bagi guru sebisa mungkin tetap mengajar dengan berbagai cara agar muridnya dapat pintar
HapusKalau menurut saya dari keempat kurikulum di atas intinya punya tujuan yang sama. Kalau menurut mas, kurikulum mana yang paling bagus diterapkan?
BalasHapussetiap masa, dan waktu setiap kurikulum tentu memiliki porsi yang beda-beda, satu kurikulum mungkin baik digunakan pada satu waktu, dan mungkin saja tidak pada waktu yang lain. kesemuanya memiliki kelebihan, namun juga memiliki kekurangan tang harus dipahami oleh guru. Guru, memiliki peran penting dalam mengimplementasikan Kurikulum, sepintar-pintarnya guru, namun tidak paham kurikulum dan mengelolanya, maka kurikulum akan sia2
HapusJadi intinya itu guru yang harus mengimplementasikan masing-masing kurikulum yang digunakan ya mas. Sebagus apapun kurikulum dirancang kalau guru tidak paham ya benar-benar akan sia-sia, saya setuju itu mas, terima kasih buat penjelasannya :)
Hapuskemarin saya pas bikin skripsi sempet ada perbetan mengenai perubahan nya kurikulum , menurut saya selama pas saya program lapangan di kelas, murid cenderung lebih sulit untuk berfikir ketika di terpakan dengan kurtilas,
BalasHapusDevina Putri, memang kurikulum 2013 lebih banyak mengoptimalkan peran murid. Ini kiranya akan banyak ditemukan kendala, karena masyarakat kita masih belum terbiasa...
Hapuspada tahun 2013 lebih menekankan siswa yang inovatif ya mas, keren itu mas..
BalasHapuskalo sekarang 2015 lebih menekankan siswa kaya gmna ya mas?
wah, yang beginian saya dah lupa hehe..
BalasHapusSaking asyiknya ngeblog jadi lupa kurikulum waktu sekolah dulu ya mbak hehe
HapusKarena udah lulus jdi ga terlalu mikirin kurikulum :D
BalasHapustpi makasih mas infonya sangat bermanfaat
kalo menurut saya sih sebenarnya semua kurikulum pada dasarnya sama saja ko, ingin memperlancar proses pengajaran
BalasHapusNamun kalau melihat dari Sekolah-sekolah kelihatannya sudah merasa nyaman dengan Kurikulum yang KTSP dibanding Kurikulum 2013. Susah sekali untuk Move on kelihatannya memang.
BalasHapusternyata begitu toh perbedaannya. kayaknya perlu dipelajari lebih lanjut, karena penting untuk mengajar dan agar kita lebih faham. makasih ilmunya ya gan, salam sahabat blogger.
BalasHapusaku pake kurikulum yang mana ya k
BalasHapus